Persoalan pendidikan seiring maju adalah bangsa yang memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal bagi warga Negara. Persoalan pendidikan sejalan dengan persoalan kehidupan manusia. Artinya bahwa selama kehidupan manusia berjalan selama itu pula persoalan sejalan dengan persoalan kehidupan manusia. Pendidikan adalah jantungnya kehidupan setiap bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Bangsa maju adalah bangsa yang mengutamakan kepentinganpendidikan di atas kepentingan yang lain. Bangsa pendidikan menjadi perhatian serius bagi semua kalangan.Pendidikan adalah jantungnya kehidupan setiap bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Bangsa maju adalah bangsa yang mengutamakan kepentingan pendidikan di atas kepentingan yang lain. Bangsa maju adalah bangsa yang memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal bagi warga negara.
Setiap negara di dunia ini pasti memiliki problem dalam mengelola pendidikan. Begitu pun Indonesia. Pendidikan Indonesia sampai sekarang pun masih meninggalkan persoalan yang kadang mengundang pro dan kotra bagi masyarakat Indonesia. Contohnya: masalah Ujian Nasional (UN) yang dianggap tidak memegang prinsip keadilan bagi semua peserta didik di sekolah Indonesia, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang terkesan adanya kastanisasi pendidikan, Pendidikan Nasional yang tidak mengapresiasi pengembangan karakter peserta didik, dan persoalan-persoalan lainnya. Selain masalah internal, secara global, posisi pendidikan Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain.
Dari sinilah pentingnya bagaimana bangsa Indonesia harus melakukan perubahan dan pengembangan dunia pendidikan agar bangsa ini semakin maju dan sejahtera.Pendidikan merupakan langkah utama untuk pengembangan SDM agar bangsa ini semakin berkembang. Bila kita mengkerucutkan persoalan pendidikan ini terutama di Maluku khususnya di kota ambon dapat di katakan masih jauh dari harapan yang di inginkan oleh system pendidikan nasional saat ini.
Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dia atas maka SMA Kristen YPKPM Ambon berkomitmen untuk terus berbenah menata dan membangun kualitas pendidikan di sekolah dan salah satu upaya yairu melalui workshop Penguatan Kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan yang dilakukan dari tanggal 9 – 14 Januari 2017 semua ini dilakukan untuk membenahi diri dalam mewujutkan tujuan pendidikan yang di amanatkan lewat Undang Undang Sisdiknas .
Satu kata kunci mengawali komitmen perubahan adalah Kolaborasi ( kerja sama ). Kejra sama i merupakan salah satu hal yang nyata bagi manusia sebagai mahluk sosial. Kerja sama memiliki dimensi yang sangat luas dalam kehidupan manusia, baik terkait tujuan positif maupun negatif. Dalam hal apapun, bagaimana, kapan dan di manapun seseorang harus bekerjasama dengan orang lain tergantung pada kompleksitas dan tingkat kemajuan peradaban orang tersebut. Semakin modern seseorang, maka ia akan semakin banyak bekerja sama dengan orang lain, bahkan seakan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu tentunya dengan bantuan perangkat teknologi yang modern pula.
Kerjasama (collaboration) dalam pandangan Stewart merupakan bagian dari kecakapan ”manajemen baru” yang belum nampak pada manajemen tradisional. Dalam manajemen tradisional terdapat tujuh kecakapan/ proses kegiatan manajerial yaitu perencanaan (planning), komunikasi (communicating), koordinasi (coordinating), memotivasi (motivating), pengendalian (controlling), mengarahkan (directing), dan memimpin (leading). Dan kalau kita simak dalam tujuh manajemn tradisional ini Kerja sama tidak lah termasuk . Namun di era manajemen baru kerja sama adalah Kunci keberhasilan suatu system . Mengapa ? Dalam menata pendidikan di sekolah membangun kerja sama ( kolaborasi ) sangat penting sebab untuk melakukan suatu perubahan /inovasi dalam dunai pendidikan kita butuh kerja sama dengan orang lain kita butuh pikiran , masukan , dorongan dari orang lain . karena itu saya katakana bahwa Kolaborasi adalah cara yang dilakukan/partisipasi/suatu proses/kerja sama/kesepakatan yang dilakukan org/kelompok dalam kondisi tertentu disertai ketulusan dan kejujuran.untuk mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan orang banyak dalam hal ini di dunia pendidikan .
Setiap orang selalu mengaku yang paling baik, benar, dan tidak mau menerima masukan orang lain fenomena ini wajar karena sifat dasar yang dimiliki manusia.Setiap manusia memiliki kemampuan / kebisaan yang berbeda-beda tetapi berdampak besar terhadap kehidupannya.Oleh karena itu, perlu dipikirkan mindset pemikiran seseorang berkorelasi dengan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.Kemudian bagaimana agar kebisaan dan perilaku hidup sehari-hari tersebut tidak mempengaruhi psikis seseorang dalam melaksankan tugasnya sehari – hari.Perlu diingat pula hakikat pendidikan., bahwa Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai-nilai yang baik utuk membekali dalam kehidupan ini
tidak dapat dipungkiri bahwa kecakapan-kecakapan yang dimiliki seperti merencanakan, mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, dan memotivasi perlu dikuasai oleh seseorang , namun untuk kecakapan yang lain seperti mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin dianggap ”sudah tidak efektif lagi”. Dan Menurut Stewart perlu seperangkat kecakapan baru yang perlu dikuasai oleh manajer yaitu harus mampu membuat (enabling), memperlancar (facilitating), berkonsultasi (consulting), bekerjasama (collaborating), membimbing (mentoring), dan mendukung (supporting).
Kolaborasi yang terjalin antara guru dan guru serta kepala sekolah dan org tua serta masyarakat melalui Program Workshop Penguatan kapasitas pendidik dan tenaga kepandidikan “Kolaborasi seperti ini bisa saling mengisi kebutuhan, sehingga guru seolah-olah memiliki pembimbing antara satu dengan yang lain.Guru memerlukan teman yang lain sebagai tempat konsultasinya, sementara kepala sekolah memerlukan perhatian serta bantuan dari orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan sekolah yang di pimpinnya, inilah bentuk kolaborasi yang di perlukan saling bertukar pengalaman dan peningkatan pemahaman terhadap apa yang akan di ajarkan dan apa yang akan di laksanakan, sehingga terjadi peningkatan pemahaman dalam hal melaksanakan tugas dan kewajiban bersama. Kolaborasi dengan berbagai komponen terasa bahwa Kita “disegarkan” kembali , semangat bekerja sebetulnya sudah ada tetapi kalau tidak terus di bakar maka lambat laun akan memudar seperti pisau yang sekali di asa dan dibiarkan dalam waktu yang lama dan jarang digunakan juga kita akan digunakan fungsi nya tidak lah sebaik ketika pertama kali di asa, demikian pula semangat inovasi kita sebagai pendidika harus terus dan terus di bakar . disegarkan sehingga suasan belajar dan mengajar semakin kreatif , variatif dan inovatif . Dengan kolaborasi ini kita harus bersikap open minded , membuka diri untuk dapat menerima kritik , saran dari orang lain untuk sebuah perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah .
Cara melakukan kolaborasi tersebut, dapat diinisiasi dari sekolah tempat guru bertugas atau bisa juga melibatkan perguruan tinggi , motivator pendidikan taupun lembaga independen yang peduli pada pendidikan . .Dalam bidang riset, kolaborasi guru dengan dosen/ akademisi bertujuan untuk sama-sama menyelesaikan masalah di bidang pendidikan agar mampu mengembangkan model-model pembelejaran yang dapat diterapkan. Dalam membenahi , menata , dan meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah sudah saatnya melakukan Kolaborasi melibat orang luar ( motivator pendidikan , konsultan penddikan , psikolog pendidikan ) untuk bermitra membangun pendidikan disekolah . Perubahan tidak akan terjadi kalau kita sendiri melakukannya tetapi kalau kita bersama –sama melakukan Kolaborasi maka perubahan itu akan terjadi , lambat tetapi pasti .
SMA Kristen YPKPM yang merupakan salah satu satuan Pendidikan yang dikelola oleh Masyakarat ( yayasan ) berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan melakukan Kolaborasi melalui kegiatan Workshop penguatan kapasitas Pendidikan dan kependidikan dengan melibatkan psikolog dan motivator and education creator . diharapakan dengan langkah ini kolaborasi dapat menjembatani peningkatan kualitas pendidikan khususnya di sekolah. Semua yang di bicarakan diaatas hanya merupakan salah satu cara untuk di kembangkan dalam system pendidikan di Maluku khusunya di kota ambon dari berbagai tingkatan pendidikan,sehingga apa yang di harapkan oleh system pendidikan Nasional dapat terwujut, atau paling tidak dapat mendekati harapan yang di inginkan.
Demikian pikiran yang dapat di sumbangkan untuk pengembangan pendidikan di kota ini.
KOLABORASI. Salah satu cara menuju Perubahan untuk mencapai kualitas pendidikan
Dari sinilah pentingnya bagaimana bangsa Indonesia harus melakukan perubahan dan pengembangan dunia pendidikan agar bangsa ini semakin maju dan sejahtera.Pendidikan merupakan langkah utama untuk pengembangan SDM agar bangsa ini semakin berkembang. Bila kita mengkerucutkan persoalan pendidikan ini terutama di Maluku khususnya di kota ambon dapat di katakan masih jauh dari harapan yang di inginkan oleh system pendidikan nasional saat ini.
Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dia atas maka SMA Kristen YPKPM Ambon berkomitmen untuk terus berbenah menata dan membangun kualitas pendidikan di sekolah dan salah satu upaya yairu melalui workshop Penguatan Kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan yang dilakukan dari tanggal 9 – 14 Januari 2017 semua ini dilakukan untuk membenahi diri dalam mewujutkan tujuan pendidikan yang di amanatkan lewat Undang Undang Sisdiknas .
Satu kata kunci mengawali komitmen perubahan adalah Kolaborasi ( kerja sama ). Kejra sama i merupakan salah satu hal yang nyata bagi manusia sebagai mahluk sosial. Kerja sama memiliki dimensi yang sangat luas dalam kehidupan manusia, baik terkait tujuan positif maupun negatif. Dalam hal apapun, bagaimana, kapan dan di manapun seseorang harus bekerjasama dengan orang lain tergantung pada kompleksitas dan tingkat kemajuan peradaban orang tersebut. Semakin modern seseorang, maka ia akan semakin banyak bekerja sama dengan orang lain, bahkan seakan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu tentunya dengan bantuan perangkat teknologi yang modern pula.
Kerjasama (collaboration) dalam pandangan Stewart merupakan bagian dari kecakapan ”manajemen baru” yang belum nampak pada manajemen tradisional. Dalam manajemen tradisional terdapat tujuh kecakapan/ proses kegiatan manajerial yaitu perencanaan (planning), komunikasi (communicating), koordinasi (coordinating), memotivasi (motivating), pengendalian (controlling), mengarahkan (directing), dan memimpin (leading). Dan kalau kita simak dalam tujuh manajemn tradisional ini Kerja sama tidak lah termasuk . Namun di era manajemen baru kerja sama adalah Kunci keberhasilan suatu system . Mengapa ? Dalam menata pendidikan di sekolah membangun kerja sama ( kolaborasi ) sangat penting sebab untuk melakukan suatu perubahan /inovasi dalam dunai pendidikan kita butuh kerja sama dengan orang lain kita butuh pikiran , masukan , dorongan dari orang lain . karena itu saya katakana bahwa Kolaborasi adalah cara yang dilakukan/partisipasi/suatu proses/kerja sama/kesepakatan yang dilakukan org/kelompok dalam kondisi tertentu disertai ketulusan dan kejujuran.untuk mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan orang banyak dalam hal ini di dunia pendidikan .
Setiap orang selalu mengaku yang paling baik, benar, dan tidak mau menerima masukan orang lain fenomena ini wajar karena sifat dasar yang dimiliki manusia.Setiap manusia memiliki kemampuan / kebisaan yang berbeda-beda tetapi berdampak besar terhadap kehidupannya.Oleh karena itu, perlu dipikirkan mindset pemikiran seseorang berkorelasi dengan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.Kemudian bagaimana agar kebisaan dan perilaku hidup sehari-hari tersebut tidak mempengaruhi psikis seseorang dalam melaksankan tugasnya sehari – hari.Perlu diingat pula hakikat pendidikan., bahwa Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai-nilai yang baik utuk membekali dalam kehidupan ini
tidak dapat dipungkiri bahwa kecakapan-kecakapan yang dimiliki seperti merencanakan, mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, dan memotivasi perlu dikuasai oleh seseorang , namun untuk kecakapan yang lain seperti mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin dianggap ”sudah tidak efektif lagi”. Dan Menurut Stewart perlu seperangkat kecakapan baru yang perlu dikuasai oleh manajer yaitu harus mampu membuat (enabling), memperlancar (facilitating), berkonsultasi (consulting), bekerjasama (collaborating), membimbing (mentoring), dan mendukung (supporting).
Kolaborasi yang terjalin antara guru dan guru serta kepala sekolah dan org tua serta masyarakat melalui Program Workshop Penguatan kapasitas pendidik dan tenaga kepandidikan “Kolaborasi seperti ini bisa saling mengisi kebutuhan, sehingga guru seolah-olah memiliki pembimbing antara satu dengan yang lain.Guru memerlukan teman yang lain sebagai tempat konsultasinya, sementara kepala sekolah memerlukan perhatian serta bantuan dari orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan sekolah yang di pimpinnya, inilah bentuk kolaborasi yang di perlukan saling bertukar pengalaman dan peningkatan pemahaman terhadap apa yang akan di ajarkan dan apa yang akan di laksanakan, sehingga terjadi peningkatan pemahaman dalam hal melaksanakan tugas dan kewajiban bersama. Kolaborasi dengan berbagai komponen terasa bahwa Kita “disegarkan” kembali , semangat bekerja sebetulnya sudah ada tetapi kalau tidak terus di bakar maka lambat laun akan memudar seperti pisau yang sekali di asa dan dibiarkan dalam waktu yang lama dan jarang digunakan juga kita akan digunakan fungsi nya tidak lah sebaik ketika pertama kali di asa, demikian pula semangat inovasi kita sebagai pendidika harus terus dan terus di bakar . disegarkan sehingga suasan belajar dan mengajar semakin kreatif , variatif dan inovatif . Dengan kolaborasi ini kita harus bersikap open minded , membuka diri untuk dapat menerima kritik , saran dari orang lain untuk sebuah perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah .
Cara melakukan kolaborasi tersebut, dapat diinisiasi dari sekolah tempat guru bertugas atau bisa juga melibatkan perguruan tinggi , motivator pendidikan taupun lembaga independen yang peduli pada pendidikan . .Dalam bidang riset, kolaborasi guru dengan dosen/ akademisi bertujuan untuk sama-sama menyelesaikan masalah di bidang pendidikan agar mampu mengembangkan model-model pembelejaran yang dapat diterapkan. Dalam membenahi , menata , dan meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah sudah saatnya melakukan Kolaborasi melibat orang luar ( motivator pendidikan , konsultan penddikan , psikolog pendidikan ) untuk bermitra membangun pendidikan disekolah . Perubahan tidak akan terjadi kalau kita sendiri melakukannya tetapi kalau kita bersama –sama melakukan Kolaborasi maka perubahan itu akan terjadi , lambat tetapi pasti .
SMA Kristen YPKPM yang merupakan salah satu satuan Pendidikan yang dikelola oleh Masyakarat ( yayasan ) berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan melakukan Kolaborasi melalui kegiatan Workshop penguatan kapasitas Pendidikan dan kependidikan dengan melibatkan psikolog dan motivator and education creator . diharapakan dengan langkah ini kolaborasi dapat menjembatani peningkatan kualitas pendidikan khususnya di sekolah. Semua yang di bicarakan diaatas hanya merupakan salah satu cara untuk di kembangkan dalam system pendidikan di Maluku khusunya di kota ambon dari berbagai tingkatan pendidikan,sehingga apa yang di harapkan oleh system pendidikan Nasional dapat terwujut, atau paling tidak dapat mendekati harapan yang di inginkan.
Demikian pikiran yang dapat di sumbangkan untuk pengembangan pendidikan di kota ini.
KOLABORASI. Salah satu cara menuju Perubahan untuk mencapai kualitas pendidikan