POTRET BANGSA ADA DI PUNDAK GURU
Oleh : Dra. E.Laturiuw. M.Si
Hymne Guru Indonesia
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanu bariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu Engkau sebagpai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendikia...
Seiring perkembangan zaman yang sangat cepat dan modern membuat dunia pendidikan semakin penuh dengan dinamika. Salah satu tugas utama guru sebagai pendidik provesional adalah mengajar disamping mendidik,membimbing,mengarahkan,melatih dan mengevaluasi peserta didik.selain itu pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normative. Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Kita sebagai Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Kita hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anak anak kita. persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada kita sebagai Guru.
Kita memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Kita harus mengubah diri dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya kita. Walaupun masih banyak yang belum kita dapatkan mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kita belum dituntaskan.Meskipun demikian, dibalik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak kita, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan bangsa dan negara kita. Dan kita adalah pemilik wajah masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.
Kita sadar bahwa hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas kita yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, namun mari kita teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati. Kita semua sadar bahwa Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Mari kita mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia namun secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.
Untuk itu sekali lagi kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat, memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya . gurunya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya dan kelak anak-anak kita akan hidup di era baru. Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, “Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru”. Seraya, nama kuta sebagai Guru disebut. Walaupun mungkin saja kita tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang nama kita disebut, itulah aliran berkat tidak akan pernah berhenti. Berkat yang tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas. Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu marilah dan jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.
Marilah pekerjaan kita yang sangat mulia ini harus kita teruskan. Suatu saat kelak, kita dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, kita lah memegang peran penting. Kelak kita dapat berkata, “Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan.” Selamat meneruskan pengabdian mulia, sekali lagi saya ingin katakan bahwa Seorang guru yang biasa tugasnya mengajar,seorang guru yang baik tugasnya menerangkan,seorang guru yang luar biasa tugasnya mendemostrasikan apa yang dia ajarkan,tetapi guru yang arif tugasnya memberikan ilustrasi dan motivasi kepada anak-anaknya untuk menjadi calon pemimpin masa depan bangsa. Guru yang tidak dapat tergantikan dengsn teknologi adalah guru yang memberi inspirasi selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru Nasional 25 Nopember 2016.