Shalom Sahabat SMASKRIS Ambon !
Kita pasti tidak asing dengan istilah “ buku merupakan jendela dunia ”. Istilah tersebut sering sekali terdengar di kalangan masyarakat, karena bermakna penting bahwa dengan membaca buku kita akan menambah atau memiliki pengetahuan tentang dunia ini lewat wawasan dan informarsi yang ada di dalam buku tersebut, tanpa harus keluar dan bersusah payah mencari informasi yang sebenarnya.
Kita dapat memulainya dengan membiasakan diri membaca buku, artikel, koran, majalah, novel dan media lainnya, yang dapat melatih kita untuk memusatkan pikiran dan merangsang saraf otak untuk bekerja. Peserta didik merupakan subyek utama sebagai penerus generasi bangsa.
Pemerintah pun telah berupaya untuk meningkatkan minat baca terutama pada peserta didik, yaitu melalui budaya literasi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, Nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Untuk menjawab program pemerintah tentang budaya literasi ini di SMA Swasta Kristen YPKPM Ambon sejak tahun 2015/2016 telah diprogramkan dalam rapat kerja. Pengadaan pojok baca disetiap kelas dengan kreatifitas menjadi tanggungjawab wali kelas dan anak-anak wali. Sebagai bahan evaluasi mengetahui sampai sejauhmana kreatifitas pojok baca serta pentingnya dalam kegiatan literasi disetiap kelas, maka setiap tahun pada bulan Oktober dalam rangka merayakan HUT sekolah dan bulan bahasa diadakan lomba penataan sudut baca bersamaan dengan lomba lisensi dan essay serta majalah dinding.
Pojok baca Kelas SMA Swasta Kristen YPKPM Ambon adalah sebuah pojok baca di kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku dari berbagai jenis seperti : Agama, Umum, Referens, fiksi, teknologi, kesenian, bahasa yang ditata secara menarik oleh peserta didik bersama wali kelas untuk menumbuhkan minat baca peserta didik ; dilengkapi tata tertib, buku kunjungan, buku daftar nama penyumbang, buku tamu dan pengurus yang dipilih oleh wali kelas .
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakanan di kembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Perpustakaan merupakan salah satu sarana sebagai sumber pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan dan menyegarkan, Perpustakaan memberikan kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan perpustakaan merupakan jantung bagi kehidupan aktifitas akademik, karena dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, perpustakaan harus menjadi sarana aktif/ interaktif dam menjadi tempat dihasilkannya berbagai hal baru.
Pojok baca Kelas berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan yang bermanfaat antara lain : menstimulasi peserta didik untuk lebih sering membaca . Dengan memiliki ruang baca yang nyaman, menarik minat peserta didik, sudut ruang baca ini bisa ditata bersama peserta didik sehingga anak merasa memilikinya. Peserta didik berlatih untuk disiplin diri sehabis membaca mengembalikan lagi ke rak/tempatnya semula. Dalam Gerakan 15 menit Literasi sebelum kegiatan belajar mengajar, sangat disadari perpustakaan sebagai sarana literasi yang penting dengan didukung adanya pojok baca dan area baca.. Keberadaan perpustakaan dengan jumlah koleksi yang memadai dan jenis koleksi buku yang tepat bagi peserta didik dapat meningkatkan minat baca .
Guru seharusnya mampu menjadi contoh dan pelopor gerakan sadar literasi, memiliki minat yang tinggi terhadap membaca dan menulis. Dan tentunya, memiliki karya tulis sebagai hasil buah pikirnya. Hal tersebut sebagai sebuah kebanggan, juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi rekan sejawat dan para siswanya untuk melakukan hal serupa. Dengan kata lain, membaca dan menulis adalah modal utama sekaligus kompetensi seorang guru.
Peran penting wali kelas adalah peran guru menyeleksi buku yang cocok. Menyediakan buku untuk membaca mandiri mencakup materi yang digunakan dalam sharing membaca dan bimbingan membaca, juga buku-buku baru yang berkualitas.
Semoga dengan meningkatnya minat baca peserta didik memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar mereka.
Tuhan Yesus berkati menuju SMASKRIS bermutu