SHALOM SAHABAT SMASKRIS AMBON !
Kebiasaan berlalu lintas semakin hari semakin memprihatinkan. Tingkat kesadaran para pengguna jalanraya terhadap pentingnya keselamatan sangat minim, ini terlihat dari tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar dialami anak sekolah/remaja. Remaja sekarang ini sebagian besar belum mengerti etika berlalu lintas, tentang berkendara di jalan raya yang mampu mendukung keselamatan dan kenyamanan berkendara di jalan raya. Para pelajar atau remaja lebih suka mengendarai dengan kecepatan tinggi dan mengendarainya secara ugal – ugalan. Perilaku inilah yang menyebabkan banyaknya kecelakaan lalu lintas
Apalagi jumlah pengguna kendaraan bermotor dari tahun ke tahun semakin meningkat, terutama anak sekolah sekarang banyak yang menggunakan kendaraan bermotor untuk berangkat ke sekolah. Kendaraan bermotor sekarang bukanlah barang yang hanya bisa dibeli oleh orang yang memiliki uang banyak atau orang kaya, tetapi sudah menjadi barang yang semua orang dengan mudah membelinya. Bagi mereka kendaraan bermotor bisa mempermudah dan membantu segala aktivitas mereka. Apalagi bagi anak sekolah akan mempermudah dan mempercepat mereka sampai ke sekolah. Tetapi yang sangat disayangkan kebanyakan dari mereka tidak mengerti etika berlalu lintas , yang mereka ketahui hanya mengendarai motor tanpa memperhatikan etika ketika di jalan. Mereka berkendara dengan semaunya sendiri tanpa ada rasa mengalah ataupun menghormati pengendara lainya. Yang mereka pikirkan bagaimana caranya sampai di sekolah dengan cepat.
Padahal sudah diatur dalam UU lalu lintas no 22 tahun 2009 tentang tata cara berlalu lintas, tetapi tetap saja UU lalu lintas tersebut justru dilanggar. Seperti tidak menyalakan lampu isyarat belok kanan atau kiri saat belok ke kanan atau ke kiri, lupa mematikan lampu isyarat setelah belok yang membuat orang jadi salah menduga akan belok sehingga bisa terjadi tabrakan. Selain itu ada juga yang tidak menyalakan lampu ketika malam hari, ini sangat membahayakan sekali. Karena pengendara lain tidak akan tahu kalau di depannya ada motor yang sedang melaju sehingga bisa terjadi tabrakan. Hal – hal semacam itu sangat merugikan pengendara lain. Justru para anak mudalah atau remaja yang terkesan tidak mengetahui aturan dan etika lalu lintas. Para anak muda sering juga melakukan zig – zag berkendara di jalan raya yang membuat pengendara lain jadi ketakutan.Melihat fenomena tersebut perlu adanya pendidikan etika berlalu lintas terutama bagi kaum muda atau remaja khususnya yang masih berstatus sebagai anak sekolah agar mereka mengerti aturan dan etika berlalu lintas dan supaya angka kecelakaan di jalan raya tidak semakin meningkat. Maka pada hari ini Jumat 28 Juli 2017 bertempat di aula SMA Swasta Kristen YPKPM Ambon ,pihak Satuan Lalu Lintas Polda Maluku melangsungkan kegiatan Sosialisasi “ Etika Berlalu Lintas, Proses Pembuatan SIM dan Laka Lantas ”, kegiatan ini berlangsung atas kerjasama pihak Lalu Lintas dengan SMA Swasta Kristen YPKPM Ambon. Kegiatan yang dihadiri oleh Ipda P Pakel, Bripka S Pariama dkk berjalan dengan baik, para siswa pun serius mendengarkannya.
Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi panduan bagi para siswa yang berkendara, bahkan juga para guru dan pegawai di sekolah, selain itu para siswa yang belum memiliki SIM untuk sesegra mungkin dapat dibuat pada Satlantas kepolisian terdekat. Terima Kasih disampaikan dari pihak Lantas Polda Maluku kepada pihak sekolah karena boleh memberikan kesempatan kepada mereka melakukan kegiatan sosialisasi tersebut. Semoga bermanfaat, menuju Smaskris yang bermutu Tuhan Yesus Memberkati