SHALOM SAHABAT SMASKRIS AMBON !
Hari Jumat, 12 Mei 2017 pukul 09.00 WIT bertempat di gedung Siwalima Karang Panjang Ambon Kepala SMA Swasta Kristen YPKPM Ambon , Dra.E.Laturiuw,M.Si mengikuti acara pembukaan Rapat Koordinasi (RAKOR) kepala sekolah se-propinsi Maluku yang didibuka oleh Gubernur Maluku Ir.Said Assagaff. Dalam sambutan pada cara pembukaan bapak Gubernur Maluku Ir.Said Assaggaf memberikan apresiasi kepada kepala sekolah dan para guru di Maluku, atas kerja keras sehingga hasil Ujian Nasional (UN) meningkat dengan perolehan presentasi hasil UN 0.43 dari tahun 2016. Tahun 2016 rata rata ujian 55,66 % , kini untuk tahun 2017 meningkat menjadi 56,09 % . Dengan demikian tegas Gubernur kebaikan belum signifikan diharapkan kebaikan semakin nyata di tahun tahun mendatang apalagi setelah pelimpahan pendidikan SMA sederajat kepada pemerintah Propinsi Maluku.
Beberapa fakta yang disampaikan Gubernur untuk menjadi perhatian peserta RAKOR kepala sekolah SMAK/SMK sebagai berikut :
- Pendidikan merupakan tanggungjawab kita bersama. Proses pembelajaran di kelas dan fungsi pengawasan kepala sekolah harus menjadi satu kesatuan untuk mendorong guru guru menguasai kompetensi paedagogik, sosial dsbny, karna pendidikan merupakan instrumen transformasi peradaban yang penting
- Pandangan guru dibayar murah" tidak boleh, harus dihilangkan Guru dituntut untuk perbaiki karakter dan akhlak anak anak kita maka pemerintah harus perhatikan guru.
- Karena sektor pendidikan begitu mendapat perhatian pemerintah maka diharapkan tidak boleh ada anak yang tidak pintar, semua anak harus pintar. Tegas Gubernur ini merupakan tugas kepala sekolah dan guru untuk harus kerja meningkatkan kualitas pendidikan kita.
- Adanya peluang belajar di Australia kepada guru dan peserta didik.
- Penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan efektif, akuntabel dan efisien untuk peningkatan kualitas, harus memperhatikan tiga aspek :
1. Perluasan akses relevansi pendidikan
2. Peningkatan mutu daya saing
3. Peningkatan tata kelola pendidikan. - Secara kualitas, Maluku masih diperhadapkan dengan masalah guru, seperti masih banyak guru yang belum berkualifikasi S1, dan guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan," ungkapnya.
- Mendapatkan dan menggunakan anggaran BOS secara bersih dan akuntabel, diharapkan anggaran bisa dimaksimalkan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Satuan Pendidikan, karena pemerintah telah menyediakan anggaran BOS yang sangat besar bagi sekolah, yang terdiri atas BOSNAS dengan anggaran sebesar Rp.122.742.200.000, dengan harga satuan Rp .1.400.000 / siswa / tahun. Dan BOSDA sebesar Rp 43.801.000.000, dengan harga satuan Rp.500.000 / siswa / tahun, "
- Kualitas pendidikan kita, tidak bisa diukur kemampuan kemampuan keras atau hard competency-nya saja. Juga soft skill atau soft competency-nya. Karena ujian terbesar yang sedang mengitari bangsa kita dewasa ini, kita terjerat keadaban privat dan keadaban publik, yang tidak disintegrasi.
Gubernur mengakhiri sambutan dengan sebuah pantun yang mendapat tepukan tangan dari peserta rakor ;
" makan noga sambil bawa obor di dalam Negeri. Ikan saku sudah didih di dalam tas Semoga dengan Rakor Pendidikan di Negeri kita semakin berkualitas "
Turut hadir dalam pembukaan Rapat Koordinasi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Maluku Drs.M.Saleh Thio, M.Si menyampaikan pidatonya, wakil ketua DPRD Propinsi Laluku, Forum komunikasi dan pimpinan daerah, pejabat Esalon 2 dalam lingkup pemerintah daerah Maluku, yang mewakili wali kota.
Semoga rapat Koordinasi dapat berjalan dengan lancar dan sukses .
Tuhan Yesus berkati menuju pendidikan yang semakin berkualitas.