Sahabat SMASKRIS yang berbahagia!. Apa khabar hari ini? Semoga tetap sehat dan tetap semangat dalam beraktivitas ! Selasa (14/2/2023), pagi.
SMASKRIS Ambon menggelar Sehari literasi numerasi diawali dengan saat teduh, yang dipandu Ibu Nel Pattiwael. Katanya “ Kita terlahir karena kasih, kita berkarya karena kasih, dan kita ada di sini karena kasih, Happy Valday.
Yuk…. Kita ikuti rangkaian acaranya….!
Gelar Literasi Numerasi ini dimulai dengan suguhan sebuah lagu “Hanya Yesus Sanggup Pulihkan Hidupku" oleh solois Tasya Tabalessy Kelas X 5. Lagu “Katong Bakumpul Rame-Rame dinyanyikan mengawali Ibadah yang dipimpin Ibu Ona Patty ini, disusul Paduan Suara Sekolah diiringi grup ukulele dan Orjen. Pembacaan Alkitab yang terpilih dalam Injil Johanes 15 ayat 9 s,d 17 dibacakan secara bersama. Sebelum refleksi, suguhan lagu dari Trio “ Terima Kasih Ayah dan Ibu”. Refleksi diawali dengan sebuah cerita menarik berjudul “ Jendela “ ini, menarik perhatian semua yang hadir. Cerita tentang seorang pemuda berada di kamar berhari-hari dan hanya bisa melihat dari jendela, ada pohon anggur karena terserang Nerforia infeksi paru-paru . Pemuda tersebut sudah hilang harapan. “ Di akhir hidup saya, hanya bisa melihat daun-daun anggur yang gugur satu berikut satu, maka saya pun akan mati.” Kata pemuda itu.
Tetapi kini tinggal satu daun yang tak pernah gugur. Ketika dia melihat hal tersebut, dia mulai punya harapan. Dia mulai bersemangat, dan dia mulai keluar rumah melihat daun tersebut. Kenapa tidak pernah gugur? Ternyata hanya sebuah foto yang dibuat temannya agar dia bisa memiliki harapan lagi. Setelah membaca Alkitab dan mendengar cerita tersebut Pemimpin Ibadah memberi kesempatan untuk refleksi. Pertama dari siswa “Tuhan adalah sahabat kita untuk itu kita selalu harus menyayangi sesama karena apa yang kita buat kita akan tuai”. Disusul oleh Hans memberi simpulan katanya “seseorang dikagumi membutuhkan kasih untuk ditemani, didampingi, dan dihargai, Yesus telah mengasihi kita terlebi dahulu, jadi kita harus saling mengasihi dan yang terpenting terlebih dulu mengasihi diri kita. “ ujarnya.
Leon mulai refleksinya dengan seseorang yang sakit dan tak bisa tertolong sehingga harus berobat ke Jakarta. Ketika sampai di Jakarta ternyata biaya pengobatan hanya 90 ribu rupiah. Intinya kita harus tahu bahwa Tuhan itu sanggup menyembuhkan. Thalia mulai refleksinya dengan happy Valday, dan menonton Tik Tok. Hahaha ! membuat semua yang hadir tertawa. Katanya. “ Jika seseorang putus dari pacar menangis “ jadi ,katanya lagi “Hari ini kamu hidup karena Tuhan, Ya kan? Jadi, kalau putus, bawa untuk Tuhan ? bukan menangis. ? hehe ! Refleksi berikut oleh Nia, Jes, dan masih banyak lagi refleksi dari siswa – siswa yang lain. Juan mulai refleksinya “Sebenarnya saya tidak mau tampil lagi, tetapi ada yang menganjal hati saya." katanya lagi “kemarin ketika saya tiba di rumah, mamaku sedang berkelahi dengan tetangga. Sorenya papaku bilang ke mama katanya. “Sudah tidak tau mengasihi lagi ya ? “Tetapi tadi siang itu benar-benar saya emosi “ kata mamaku lagi. Saya lalu berkesimpulan. “Ternyata praktek kasih itu sulit.” Kata Juan sambil tersenyum. Menyanyi bersama lagu karya Glen Fedly “Semua karena cinta" disusul VG guru dan pegawai, kemudian trio, disusul satu pujian oleh ibu Ona Lucas, dan yang satu ini, VG Ebois dengan judul lagunya “Lingkupiku" Ibadah diahkiri dengan lagu pujian bersama “Satu Tangan Tak dapat berjuang. ”Kemudian Ibu Nel memberi kesempatan kepada Pa Thom Ruhulesin sebagai pelaksana harian, karena ibu Kepala Sekolah, sementara melaksanakan salah satu tugas Negara, di Jakarta.
Pa Thom selaku Pelaksana Harian mulai sambutannya dengan “Kalau saya katakan Happy Valday, kalian katakan juga demikian" Katanya bersemangat. Kemudian ia menyampaikan beberapa pesan dari Kepala Sekolah soal permintaan maaf karena tidak bisa hadir di momen Valday ini, dan juga permintaan maaf jika ada kata-kata yang salah, serta berharap semoga kita bisa menjadi agen-agen pembawa cinta kasih. Dan yang terpenting adalah literasi, numerasi sehingga tercipta ‘Long Live Education. “ Kemudian “ Atas nama Kepala SMA. Kristen YPKPM Ambon, Saya buka sehari berlitarasi numerasi ini, dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. “ Ujarnya bersemangat.
Renny Mustakim Kelas XI 1 sebagai pemenang lomba menulis cerpen Tingkat Nasional diberi kesempatan untuk membacakan cerpennya. Tapi sebelumnya, satu pujian oleh solois Robert lawalatta. Cerpen yang ditulis Renny berjudul “ Menggapai Masa Depan dari Negeri Rempah- Rempah “ “ Pela “ lagu Ambon yang tak asing ini disuguhan oleh Kelas XI 2 bersama Wali Kelas mereka. dilanjutkan dengan Pidato singkat dari PIK. R disusul puisi berjudul “ Atas Nama Cinta “ dibawakan oleh Cinta Daeng. Sebagai Guru Penggerak Ibu Eta Sumah membawakan Literasi dalam bentuk, cerita dan lagu, Yang berjudul “ Percakapan Seorang Bayi dengan Tuhan “ dan judul lagunya, “ Oh Bunda “ Kemudian Ibu Eta memberi kesempatan Refleksi. Seorang siswa refleksi tentang dirinya yang sejak awal sudah tinggal bersama opa dan omanya, Tidak pernah dia merasakan kasih sayang dari ibunya. Tetapi bagaimana pun jahatnya, seorang ibu, harus dihormati dan dihargai. Karena ibu yang melahirkan kita dengan taruhan nyawa dan ibu juga sebagai tiang doa. Ada pula reflesi katanya “ Mama adalah Matahariku “ Dan masih banyak refleksi lagi yang tak sempat termuat, di halaman ini.
Simpulan ibu Eta Sumah pertama ucapkan terima kasih untuk refleksi anak-anak yang berani bahkan ada yang terlalu berat sampai meneteskan air mata. saya pun, ikut meneteska air mata luar biasa. “ Ucapnya. “ Ada juga kesaksian dari ibu Nel Patiwael tentang anaknya dan Ibu ace kadarisman menceritakan kesaksian Ibu Nel tersebut, juga pengalamannya sebagai seorang ibu, dan diakhiri dengan lagu pujiannya berjudul “di Ujung Cakrawala", dilanjutkan dengan Pembacaan puisi oleh Ibu Ona Alfons, berjudul “ Karena Cinta Menembus Ruang dan Waktu “
Diteruskan dengan Pembagian hadiah dari ibu Eta kepada peserta yang sudah berrefleksi. Dilanjutkan denga pidato seorang siswa tentang ‘'digitalisasi"Kemudian pembacaan puisi Ibu Liza Sapulette, Karya Pa Ampy Ungirwallu. Judul puisinya “Merubah Tanpa Rasa Takut" diteruskan dengan puisi dari siswa Esty dengan judul “Kasih sayang Orang Tua". Trio Lila , Tika dan Hans “Tampa Beta Putus Pusa" mengahkiri perjumpaan kita di sini.
Gelar literasi numerasi tersebut, dilanjutkan dengan literasi membaca buku, mengisinya di Link literasi yang tersedia, melakukan Permainan Kartu Profil Pelajar Pancasila dan senam profil pelajar pancasila yang dipandu oleh Wali Kelas di kelas masing-masing. semua siswa-siswa dan para guru sangat bersemangat dalam kegiatan literasi numerasi tersebut...
Sampai berjumpa lagi di berita yang lain. Syaloom..
#PakeMasker
#SeringCuciTangan
#JagaJarak
#BersatuLawanCorona
#JauhiKerumunan
Salam SMAKRIS MANDIRI ( Motivasi -Antusias- Niat-Dana - inisiatif - Rasio - Intuisi ) menuju SMAKRIS (S= satisfication M= MAN IS GOD A= ABILITY K= KINDNESS R= RESPECT OTHER I= INSTINKS= SUCCESS) yang Bermutu Tuhan Yesus Memberkati
#SekolahRamahAnak
#SekolahSiagaKependudukan
#SekolahRujukan
#SekolahKewirausahaan
#SekolahAdiwiyata
#SekolahBahagia
#SekolahGoogleWorkspaceForEducation
#SekolahSiagaKependudukanParipurna
#SekolahPenggerak
#TimMediaSekolah